Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 15:42:45【Kabar Kuliner】715 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(6356)
Sebelumnya: Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
Selanjutnya: Kiat menghindari penyakit semasa banjir
Artikel Terkait
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
- Asuransi Jasindo Bangun Akses Pendidikan dan Kesehatan di Pedalaman Mentawai
- 586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau
- Dompet Dhuafa salurkan 3.840 paket bantuan pangan untuk Palestina
- Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
Resep Populer
Rekomendasi

BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau

KSAD sebut pelatihan personel di bidang MBG dibiayai pihak Singapura

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

Perpaduan Roti dan Pengobatan Tradisional China Makin Populer di China

Kaya antioksidan, ini 8 manfaat black garlic bagi kesehatan tubuh

Makanan yang mampu mencegah kram otot saat olahraga